Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gastornis, Burung Purba Berkepala Raksasa


Gastornis
(Masa Hidup : Periode Paleogen, Kala Paleosen Tahap Thanetian sampai Kala Eosen Tahap Lutetian ~ 56-41 Juta Tahun Yang Lalu)

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Infra-kelas : Neognathae
Super-ordo : Galloanserae
Klad : Anserimorphae
Ordo : Gastornithiformes
Famili : Gastornithidae
Genus : Gastornis
Spesies :
- G. parisiensis
- G. gigantea
- G. sarasini
- G. geiselensis
- G. russeli
- G. xichuanensis
Sinonim :
- Diatryma
- Barornis
- Omorhamphus
- Zhongyuanus

Gastornis, yang berarti "Burung Milik Gaston" merupakan genus burung tidak dapat terbang berukuran besar yang telah punah, yang hidup pada kala Paleosen hingga Eosen di tempat yang sekarang merupakan Eropa, Amerika, dan China.

Gastornis pertama kali dideskripsikan pada tahun 1855 oleh Hebert, berdasarkan sisa-sisa fragmen kerangka yang ditemukan di Formasi Argile Plastique, di Meudon, Paris, Perancis. Spesimen tersebut ia beri nama genus dan spesiesnya sebagai "Gastornis parisiensis", nama genus "Gastornis" yang berarti "Burung Milik Gaston" diberikan untuk menghormati Gaston Plante seorang ahli fisikawan asal Perancis, sedangkan nama spesies "parisiensis" memiliki arti "Dari Paris" dimana fosil tersebut ditemukan. Hingga sampai saat ini Gastornis memiliki 6 spesies yang tersebar di Inggris, Belgia, Perancis, Amerika Utara dan China.

Pada awalnya spesimen yang berasal dari Amerika merujuk pada genus yang terpisah, pada tahun 1874 ahli paleontologi bernama Edward Drink Cope menemukan kerangka yang diduga milik unggas yang digali dari formasi Wasatch, New Mexico. Ia kemudian mendeskripsikan spesimen tersebut sebagai Genus Diatryma (spesiesnya D. gigantea). Pada tahun 1964 Othniel Charles Marsh mendeskripsikan fosil yang diduga milik Gastornithidae yang ditemukan di New Jersey dan ia menamainya sebagai Barornis, namun pada 1991 penelitian terbaru menunjukkan kalau Barornis merupakan sinonim dari Diatryma gigantea. Pada tahun 1913 fosil yang digali dari Wyoming berhasil ditemukan dan ditempatkan sebagai spesies baru Diatryma (D. ajax) namun dianggap spesies yang sama dengan D. gigantea.

Dengan banyaknya fosil Gastornis yang ditemukan di Eropa dan memiliki kemiripan dengan Diatryma dari Amerika serta melalui penelitian bertahun-tahun akhirnya nama genus Diatryma tidak dipakai lagi dan dianggap genus yang sama. Sebenarnya, kesamaan ini telah lebih dulu diakui pada awal 1884 oleh Elliott Coues, tetapi hal ini diperdebatkan oleh para peneliti hingga abad ke-20. Sedangkan Spesimen yang berasal dari China pertama kali dideskripsikan pada tahun 1980 oleh Hou, ia menamai genus tersebut sebagai Zhongyuanus, namun kemudian dipindahkan sebagai spesies baru dari Gastornis (Gastornis xichuanensis).

Gastornis dapat diketahui bagaimana gambaran bentuknya semasa hidup berdasarkan fosil yang ditemukan begitu banyak, dan lebih mudah dipahami dari kerangka Gastornis gigantea. Semasa hidupnya Gastornis merupakan burung tak dapat terbang yang berukuran cukup besar, mirip seperti Terror Bird / Phorusrhacidae (burung tak dapat terbang karnivora yang berasal dari Amerika Selatan). Spesies terbesarnya (G. gigantea) diketahui mampu tumbuh dewasa hingga seukuran burung Moa (Dinornithiformes), dengan tinggi maksimum diperkirakan mencapai 2 meter.

Pada bagian Tengkoraknya memiliki proporsi yang cukup besar jika dibandingkan dengan tubuhnya. Paruhnya tinggi dan rata pada kedua sisinya dan lubang hidungnya terletak didekat depan matanya, kepalanya ditopang dengan leher pendek yang terdiri dari sekitar 13 buah tulang leher. Pada bagian trunkusnya relatif pendek dan sayapnya mengalami vestigialitas dimana tulang sayap pada bagian atas mengalami perpendekan, kira-kira sebanding dengan yang dialami burung kasuari.

Perdebatan tentang apa diet dari Gastornis telah dijalani selama bertahun-tahun, pada awal penemuannya Gastornis digambarkan sebagai predator yang memangsa mamalia kecil yang hidup bersamanya seperti Eohippus (Leluhur Kuda), Dikarenakan mangsanya yang kecil tentu Gastornis harus bisa bergerak cepat diantara hutan-hutan lebat yang menjadi habitatnya namun ukuran tubuhnya tergolong besar dan kakinya tidak dirancang untuk berlari, sehingga hipotesis awal menunjukkan kalau Gastornis adalah predator penyergap.

Analisis biomekanik pada tengkorak menunjukkan bahwa otot-otot pada penutup rahang sangat besar yang memungkinkan Gastornis memiliki gigitan kuat, para peneliti mengusulkan kalau paruh Gastornis dibangun untuk diet herbivora, untuk memecahkan biji-bijian, Kacang-kacangan tumbuhan keras dan lainnya. Makalah yang dijelaskan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa burung ini tidak memiliki cakar yang terikat pada kaki belakangnya, garis bukti lain yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki gaya hidup predator. Bukti terbaru menunjukkan bahwa Gastornis kemungkinan adalah herbivora sejati, Studi tentang isotop kalsium pada tulang spesimen Gastornis oleh Thomas Tutken dan rekannya tidak menunjukkan bukti kalau adanya sisa-sisa hewan lain di tubuhnya.

Gastornis memiliki penyebaran yang cukup luas, fosil Gastornis tertua diketahui berasal dari Eropa, sehingga besar kemungkinan asal muasal Gastornis berasal dari sana. Semua sisa-sisa Gastornis diketahui berasal dari tanah berusia kala Eosen.

Para peneliti belum mengetahui pasti bagaiman Gastornis bisa menyebar dari Eropa ke Amerika dan Asia. Gastornis menyebar secara terpisah ke barat dan ke timur, menyeberang ke Amerika Utara mungkin melalui jembatan darat Beringia dan ke Asia melalui Selat Turgai. Gastornis Eropa bertahan lebih lama daripada Gastornis dari Amerika Utara dan Asia. Hal Ini tampaknya bertepatan dengan periode saat peningkatan isolasi benua.

Kepunahan pasti Gastornis saat ini belum diketahui secara pasti. Persaingan dengan mamalia raksasa darat lainnya sering disebut sebagai faktor utama, didukung dengan fakta kalau Gastornis memang hidup pada masa yang didominasi oleh mamalia, diketahui ia berdampingan dengan beberapa mamalia megafaunal seperti pantodonta. Selain itu peristiwa perubahan iklim ekstrem Paleosen-Eosen juga mungkin terpengaruh walaupun dampaknya kecil.

Gastornis dimasukkan ke famili Gastornithidae dan ordonya Gastornithiformes, lebih luas Gastornis merupakan Anserimorphae dan ia diletakan paling awal, dimana digaris keturunannya terdapat Anseriformes yang terdiri dari bebek, angsa dan itik. terkadang ia juga ditempatkan ke kelompok Anseriformes itu sendiri meskipun beberapa ahli membatasi penempatan genera ke Anseriformes, Karena genera Anseriformes hanya diisi genera-genera yang masih hidup.

---
Gastornis : by Tim Beterlink & unknown (credit to owner)
Gastornis size : by Tim Beterlink
Gastornis skeleton : dagdamor/wikipedia