Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Protosphyraena: Ikan Todak (Sword Fish) Purba


(Masa Hidup : Periode Kapur Akhir, Tahap Coniacian sampai Tahap Maastrichtian ~ 89-66 Juta Tahun Yang Lalu)

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Super-kelas : Osteichthyes
Kelas : Actinopterygii
Sub-kelas : Neopterygii
Ordo : Pachycormiformes
Famili : Pachycormidae
Genus : Protosphyraena
Spesies :
- P. nitidia
- P. perniciosa

Protosphyraena, yang berarti "Sphyraena Awal" merupakan genus Ikan Actinopterygii Pachycormidae yang memiliki bentuk seperti ikan Todak (Swordfish) yang telah punah, yang hidup di lautan pada periode Kapur akhir di Asia, Eropa dan Amerika. Pertama kali dideskripsikan Oleh Leidy pada tahun 1857, pada awalnya penempatan taksonomi Protosphyraena sempat membingungkan dan mengalami perdebatan.

Fosil pertama Protosphyraena ditemukan pada tahun 1822 di batuan endapan kapur di Inggris oleh Gideon Mantell yang merupakan seorang dokter dan ahli geologi yang juga merupakan orang yang menemukan sisa-sisa Iguanodon, fosil yang ditemukan berupa duri pada bagian sirip dadanya saja. Selama bertahun-tahun fosil tersebut tidak dideskripsikan sampai akhirnya Pada tahun 1857 ahli paleontologi dan naturalis terkenal asal Amerika bernama Joseph Leidy mendeskripsikan temuan milik Mantell tersebut.

Leidy menamakan genus dan Spesiesnya sebagai "Protosphyraena ferox", pada awal pendeskripsiannya Leidy mengidentifikasikan sisa-sisa tersebut sebagai sisa-sisa milik Dinosaurus, Sebelumnya ia juga sudah lebih dulu mendeskripsikan bagian gigi Protosphyraena yang juga ia deskripsikan sebagai sisa-sisa dari Dinosaurus.

Selama tahun 1870-an, B. F. Mudge, seorang kolektor fosil yang memasok sisa-sisa untuk ahli paleontologi saingan Leidy bernama Edward Drinker Cope dan Othniel Charles Marsh menemukan sejumlah spesimen dari Protosphyraena di Kansas dan mengirim sisa-sisa tersebut ke mereka. Antara tahun 1873 dan 1877, Cope mengubah ulang nama tiga spesies berdasarkan spesimen yang diberikan oleh Mudge yang pada akhirnya ketiga-tiganya dianggap merupakan satu genus yang sama dari Protosphyraena (Erisichte nitida, Portheus gladius, dan Pelecopterus).

Antara tahun 1895 dan 1903, ahli paleontologi asal Amerika dan Inggris, seperti Arthur Smith Woodward (1895), Loomis (1900), O. P. Hay (1903), mengulas ulang genus tersebut dan menemukan kalau genus tersebut merupakan salah satu jenis Ikan (lebih spesifik ikan Actinopterygii). Hingga sampai saat ini, hanya ada dua spesies Protosphyraena yang diakui yaitu "Protosphyraena nitida" dan "Protosphyraena perniciosa", Spesies lain "Protosphyraena bentonianum" dideskripsikan oleh Albin Stewart pada tahun 1898 berdasarkan fosil yang ditemukan di Formasi Greenhone Limestone, Amerika Serikat namun perlu penelitian lebih lanjut apakah itu adalah spesies yang valid atau tidak.

Protosphyraena merupakan ikan dengan ukuran yang tergolong besar, dengan panjang rata-rata 2 sampai 3 meter. Nama Protosphyraena diambil dari bahasa Yunani "Protos" yang berarti "Awal" dan tambahan kata "Sphyraena" yang merupakan nama ilmiah untuk ikan Barracuda. Nama tersebut diberikan karena pada awalnya mengira kalau Protosphyraena adalah leluhur Barracuda.

Protosphyraena juga memiliki penampilan seperti Ikan Todak (Swordfish) atau Ikan Layaran (SailFish) terutama pada bagian moncong atasnya yang sedikit agak panjang, tubuhnya kurang hidrodinamik dan pada spesimen dewasa memiliki gigi mirip pisau berukuran besar (Sedangkan spesimen dewasa Ikan Todak diketahui ompong/tidak memiliki gigi), ia juga memiliki sirip dada yang panjang. Walaupun sekilas mirip menurut penelitian menunjukkan kalau Protosphyraena tidak terkait erat dengan kelompok tersebut (Xiphiidae), melainkan ia dimasukkan ke kelompok Pachycormidae yang telah punah, Kemiripan ciri fisik dengan Ikan Todak (Swordfish) mungkin hanya evolusi konvergen.

Protosphyraena berbagi habitat di lautan dengan reptil akuatik, seperti mosasauria dan plesiosauria serta dengan banyak spesies ikan predator lainnya. Ia mungkin merupakan predator bagi ikan-ikan kecil lainnya, dan juga menjadi mangsa bagi predator raksasa lainnya.

Kerangka lengkap Protosphyraena jarang ditemui, dan kebanyakan hanya gigi terisolasi, tengkorak dengan moncong panjang dan tulang-tulang lainnya yang ditemukan terpisah. Sebagian kerangka Protosphyraena diketagui tidak terlalu keras dibandingkan dengan kebanyakan ikan bertulang keras (Osteichthyes) lainnya dan cenderung terkoyak oleh hewan pemulung sisa atau pembusukan sebelum penguburan dan terjadinya fosilisasi.

---
Credits:
Protosphyraena : by Dmitry Bogdanov & Brian Engh
Protosphyraena size : by Hodari Nundu (DeviantArt)
Protosphyraena skeleton : Paleoresearch