Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Procoptodon, Sang Kanguru Raksasa Purba


Procoptodon
(Masa Hidup : Periode Kuarter, Kala Pleistosen Tahap Calabrian sampai Tahap Tarantian ~ 1,8 juta - 11.000 Tahun Yang Lalu)

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Infra-kelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Famili : Macropodidae
Subfamili : Sthenurinae
Genus : Procoptodon
Spesies :
- P. browneorum
- P. cegsai
- P. gilli
- P. goliah
- P. maddocki
- P. mccoyi
- P. oreas
- P. otuel
- P. pusio
- P. rapha
- P. texasensis
- P. williamsi
- P. ussys

Procoptodon, yang berarti "Gigi yang Maju" merupakan genus Mamalia Marsupial Sthenurinae (Kanguru Berwajah Pendek) yang telah punah, yang hidup pada kala Pleistosen di tempat yang sekarang merupakan Australia.

Pertama kali dideskripsikan oleh Sir Richard Owen pada tahun 1845 sebagai "Procoptodon goliah" hingga sampai saat ini setidaknya sudah ada 12 spesies Procoptodon yang telah dideskripsikan dan diberi nama, dengan kurun waktu penemuan dari tahun 1845 hingga 2004. Spesies terbesarnya yaitu Procoptodon goliah memiliki ukuran tinggi mencapai 2 meter lebih dengan berat 200-240 kg, menjadikannya Spesimen Kanguru terbesar yang pernah hidup di bumi. Sedangkan spesies terkecilnya Procoptodon gilli hanya memiliki ukuran tinggi mencapai 1 meter saja dan menjadikan spesies terkecil dari kelompok Sthenurinae.

Penampilan fisik Procoptodon mungkin tidak terlalu jauh berbeda dengan Kanguru pada umumnya, hanya saja memiliki wajah yang pendek dan kedua matanya yang mengarah kedepan selain itu ukurannya yang tergolong besar. Pada masing-masing kakinya terdapat satu jari kaki berukuran besar dengan kuku yang menyerupai Kuda, yang mungkin berguna untuk berlari cepat melewati hutan dan daratan terbuka tempat mereka mencari rumput atau daun yang merupakan makanan mereka. Pada kedua lengannya juga memiliki dua jari ekstra berukuran panjang dan bercakar besar yang mungkin berguna untuk menarik ranting pohon untuk mengambil daunnya.

Habitat Procoptodon (terutama P. goliah) diketahui tinggal di daerah semi kering Australia bagian Selatan dan New South Wales, Lingkungan ini diketahui sangat keras, lebih dominan bukit pasir yang ditiup angin. Namun, daerah di sekitar Danau Menindee (Di barat New South Wales) memiliki iklim yang lebih sejuk dan basah dan mungkin sesekali Procoptodon berpindah kesana. Daerah disekitarnya didominasi hutan sclerophyll, lahan berkayu, sabana, dan dataran, selain itu bukit pasir juga terdapat disepanjang tepi danau Menindee. Diketahui fosil Jejak kaki yang diduga milik Procoptodon telah ditemukan di Pulau Kanguru/Pulau Karta.

Procoptodon mampu bertahan cukup lama di daratan Australia, namun mulai mengalami penurunan sejak 50.000 tahun yang lalu sebelum akhirnya punah secara keseluruhan pada 18.000 tahun yang lalu, Kepunahannya mungkin karena perubahan iklim selama kala Pleistosen atau mungkin karena perburuan manusia.

Para peneliti yang mendukung hipotesis kepunahan akibat ulah manusia mengutip bahwa kedatangan manusia pertama ke benua Australia terjadi sekitar pada waktu yang sama dengan lenyapnya spesimen ini, Bukti lain menunjukkan peristiwa kepunahan tersebut terjadi pada periode waktu dan iklim yang relatif stabil. Namun, tidak ditemukannya bukti-bukti sisa-sisa konsumsi Procoptodon oleh manusia yang tercatat dalam catatan fosil.

Akan tetapi, bukti baru telah menunjukkan bahwa manusia pertama tiba di Australia sekitar 10.000 hingga 15.000 tahun lebih awal sebelum kepunahannya, Beberapa peneliti berspekulasi bahwa penggundulan lahan menggunakan api sehingga membakar sebagian sumber makanannya, dan berkurangnya tanaman yang bergizi memainkan peran besar kepunahan Procoptodon maupun mega-fauna Australia lainnya secara perlahan.

Namun, diet utama Procoptodon seperti tumbuhan chenopodium dan Atriplex (Semak garam) diketahui kurang mudah terbakar oleh api. Pola diet ini membantah teori bahwa kepunahan Procoptodon sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya pasokan makanan akibat pembakaran lahan. Pada saat yang sama, mungkin karena siklus perkembanganbiakan kanguru yang panjang, sehingga kemampuan mereka untuk meningkatkan jumlah populasi setelah setelah kedatangan manusia menjadi sangat terbatas.

---
Credits:
Procoptodon : by dylan613 (DeviantArt) & Michael Long
Procoptodon size : Prehistoric-fauna
Procoptodon skeleton : Display in the Naracoorte Caves in Southern Australia